-->

Minggu, 15 April 2012

kartu kredit dan kartu atm

Kartu kredit adalah sarana untuk berbelanja yang memungkinkan penundaan pembayaran atas pembelian barang atau jasa. Pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme kartu kredit adalah sebagai berikut : 
1. Acquirer 
Acquirer adalah pihak yang mengelola penggunaan kartu kredit. 
2. Pemegang Kartu 
Pemegang kartu terdiri dari individu yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan oleh penerbit untuk dpaat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu tersebut sesuai dengan kegunaannya. 
3. Penerbit 
Penerbit dapat berupa bank, lembaga keuangan, dan perusahaan lain yang berfungsi mengeluarkan dan megelola suatu kartu dalam hal ini kartu kredit. 
4. Merchant 
Merchant adalah pihak yang menerima pembayaran dengan kartu kredit. Merchant dapat berupa supermarket, toko-toko kecil, dan lainnya. 

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/2077023-pengertian-kartu-kredit/#ixzz1s6HFhSQs



kartu atm
Pengertian ATM. ATM dalam bahasa inggris dikenal dengan Automatic teller machine, atau dalam bahasa Indonsia dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. ATM merukan alat elektronik yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu diberikan PIN (personal identification number), atau nomor pribadi yang bersifat rahasia untuk keamanan dalam penggunaan ATM
sumber:http://ridwanaz.com/umum/pengertian-kartu-atm-dan-kartu-debit/



Selain menerbitkan kartu ATM, bank juga menerbitkan kartu debit. Sebenarnya kartu debit adalah kartu ATM itu sendiri. Pada awalnya memang kartu ATM, tetapi karena kemajuan teknologi dan tuntutan hidup semakin meningkat otomatis kartu ATM ditambahkan fungsinya menjadi kartu debit seperti yang kita kenal sekarang ini. Tak heran kita melihat bahwa hampir semua kartu ATM bank-bank terkemuka bisa digunakan untuk transaksi belanja di berbagai toko (merchant). Dengan demikian pengertian kartu debit adalah kartu plastik yang diterbitkan bank yang bisa dipergunakan untuk berbelanja di toko-toko tertentu. Maksud toko-toko tertentu ini adalah toko yang menerima transaksi dengan kartu debit seperti supermarket, toko baju, restoran, hotel, rumah sakit, dsb.

Penggunaan kartu debit otomatis langsung akan memotong saldo tabungan kita. Jika rekening tabungan Anda ada Rp 1.000.000, lalu Anda pakai kartu debit berbelanja baju seharga Rp 200.000, otomatis tabungan sisa Rp 800.000. Persis sama dengan kartu ATM pada saat kita menarik uang tunai dari mesin ATM. Kalau tidak memotong saldo tabungan Anda, lantas uang siapa yang dipotong? Jangan percaya orang-orang yang katanya menjual kartu plastik yang bisa mengambil uang bank tanpa mengambil uang orang lain. Ini juga bagian dari penipuan kejatahan perbankan. Kalau bisa ambil uang bank, tentu mereka tidak akan menjualnya tetapi sudah dipergunakan sendiri. Begitu saldo tabungan Anda sudah habis, otomatis kartu debit tersebut tidak bisa Anda pergunakan lagi. Inilah yang membuatnya berbeda dengan kartu kredit yang akan kita bicarakan nanti.





0 komentar

E-banking

Perbankan Elekronik (bahasa Inggris: E-banking) adalah salah satu sektor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perbankan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Perbankan elektronik mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di “garis depan”, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat "garis belakang", yaitu teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, 'merchant, atau penyedia jasa transaksi..
Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi:
Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan, atau lebih populer dengan istilah perbankan elektronik (electronic banking)

e-Banking dan Mobile Banking

Tahun 2000, implementasi e-Banking dan mobile banking mulai di lakukan oleh beberapa Bank di Indonesia. Bank di Indonesia mulai memasuki dunia maya.


e-Banking Indonesia


BCA Internet Banking

Tahun 2001, Bank Sentral Asia (BCA) merupakan Bank Indonesia yang berani mengoperasikan e-Banking secara masif di Indonesia melalui situs https://ibank.klikbca.com/. Yang di amankan dengan enkripsi SSL 2048 bit dan fasilitas firewall pada situsnya.
Situs KlikBCA sendiri relatif sukar di bobol, maka serang lebih banyak di arahkan ke pelanggan BCA. Serangan pembobolan yang sering dilakukan kebanyakan menggunakan teknik social engineering. Tidak mengherankan, KlikBCA belakangan menggunakan teknologi One Time Password (OTP) melalui KeyBCA dalam mengauthentikasi customer yang ingin melakukan transaksi.
Salah satu demo kelemahan yang paling menghebohkan dilakukan oleh Steven Haryanto dengan memalsukan situs KlikBCA dengan membeli domain WWWKLIKBCA.COM, KILKBCA.COM, CLIKBCA.COM, KLICKBCA.COM, KLIKBAC.COM. Orang yang salah mengetik KlikBCA akan masuk ke domain tersebut yang di buat mempunyai tampilan yang sama persis dengan KlikBCA sehingga pengguna KlikBCA terkecoh dan memasukan username dan password-nya.
Beruntung Steven Haryanto bukan hacker yang jahat, beliau memberikan semua file password yang berhasil dia capture kembali ke BCA dan memohon maaf secara publik. Yang kemudian di sebarkan oleh banyak media online Indonesia. BCA-pun tidak memperpanjang masalah.


0 komentar