-->

Rabu, 23 Oktober 2013

masalah-masalah sosial di indonesia

                                                                     
Saat ini banyak masalah-masalah sosial yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan kita semua. Masalah sosial seharusnya harus diselesaikan bersama dan bukan hanya sebagian atau beberapa orang, melihat Indonesia adalah Negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomer 4 di dunia yakni pasti penduduk Indonesia sangat banyak. Semakin banyak individu akan semakin banyak pula persoalan yang dihadapi masing-masing individu.

Kali ini kami akan membahas beberapa solusi penyelesaian beberapa persoalan masalah-masalah sosial yang ada, yakni : kemiskinan, pengganguran, urbanisasi, transmigrasi, narkoba, prostitusi, konflik sosial, korupsi, kolusi dan terakhir nepotisme. Masalah-masalah sosial tersebut dapat diselesaikan melalui beberapa aspek yakni : pendidikan, hukum, HAM, keluarga dan lingkungan. Tentunya setiap aspek memiliki keutamaan masing-masing yang semuanya harus dijalankan dengan seimbang dan tidak boleh lebih mengutamakan hanya satu aspek saja dan yang lain tidak dihiraukan. Jadi pada intinya semua aspek sangat berhubungan yang apabila dilaksanakan dengan baik, benar dan tepat akan dapat mengatasi masalah-masalah sosial yang telah kami sebutkan diatas tadi.

  Permasalahan sosial bukanlah sebuah masalah sepele yang apabila kita diamkan lambat laun akan menghilang dengan sendirinya. Tentunya tidak akan terjadi seperti itu tetapi harus ada tindakan yang bertujuan untuk mengurangi bahkan untuk menyelesaikannya hingga tuntas maslah-maslah sosial tersebut.

Alternatif dan solusi tentang kemiskinan dan pengganguran. Kemiskinan adalah suatu situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.Kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu :
-       Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
-       Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
-       Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi

Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara berkembang, tidak terkecuali di Indonesia.

Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute
-       Kemiskinan Relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya dengan tingkat rata – rata dan distribusi yang dimaksud.
-       Kemiskinan Absolut adalah derajat dari kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.    

            Pengganguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.

          Pengangguran menurut Badan Pusat Statistik Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan

Penduduk usia kerja dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
a.       Angkatan Kerja ( labour force ) adalah penduduk usia kerja ( 10 tahun – 65 tahun ) yang mampu dan ingin bekerja.
b.      Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk di luar usia kerja atau penduduk usia kerja tetapi tidak mampu / tidak mau untuk bekerja. Misalnya : anak sekolah, mahasiswa ibu rumah tangga, dll.

Kemiskinan dan pengangguran adalah suatu masalah sosial yang harus segera dituntaskan dan dicari solusinya dengan berbagai cara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, mulai dari aspek pendidikan, hukum, keluarga, dan lingkungan.

Alternatif dan solusi melalui pendidikan, pendidikan dapat mendidik seseorang memiliki ketrampilan dan keahlian agar dapat ia gunakan dalam bekerja bahkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, dengan begitu penganguran dapat berkurang dan pengentasan kemiskinan semakin menemui jalan keluarnya. Pendidikan juga dapat menjadi sebuah sarana untuk mengembangkan suatu bakat yang tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam bidang non akademik. Salah satu caranya yakni banyaknya dibuka sekolah berbasis kejuruan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang menyiapkan lulusannya agar langsung siap dalam dunia kerja. Sekalipun fakta membuktikan tidak hanya orang yang tidak berpendidikan yang yang menggangur dan miskin, tetapi juga orang-orang yang berpendidikanpun juga banyak yang mengangur dan miskin. Ini disebabkan karena kurangnya kesempatan kerja yang seharusnya dapat diciptakan orang itu sendiri karena kesempatan tidak hanya untuk ditunggu tapi juga untuk diciptakan, demi berkurangnya pengganguran dan menurunnya angka pengganguran serta kemiskinan.

Aspek yang kedua yakni melalui jalur hukum, hukum dan pemerintah Indonesia tidak ada bosan bosannya untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial demi terciptanya keselarasan dan keimbangan masyarakat. Banyak cara yang telah dilakukan dalam aspek hukum yakni dengan sering diadakanya bursa kerja bagi para pencari kerja, pelatihan ketramilan, kucuran dana UKM (Usaha Kecil Menengah) yang memberikan kesempatan bagi seseorang untuk berwirausaha menciptakan suatu lapangan usaha yang diharapkan dapat menarik banyak pengawai untuk menekan angka penganguran dan kemiskinan, cara lain yakni dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) sekalipun tidak serta merta menghapus angka kemiskinan tapi setidaknya dapat mengurangi beban mereka yang kurang mampu, tettapi bukan berarti akan selamnya hidup mereka ditangung oleh pemerintah dan mereka tidak berbuat apa-apa.
Aspek berikutnya yakni melalui Ham, seperti yang tercantum si UU pasal 28A yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Sekalipun mereka tidak bekerja dan masih berada dibawah garis kemiskinan mereka tetap masih memiliki hak yang sama dengan yang lain, sesuai dengan UU Pasal 34 ayat 1 yang berbunyi “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara olek Negara”.

Aspek berikutnya yakni melalui keluarga.
Keluarga adalah struktur anggota terkecil dalam masyarakat yang beranggotakan Ayah, Ibu dan anak-anak mereka yang hidup terpisah dari orang lain. Keluarga inti yang hidup terpisah dari orang lain di tempat tinggal mereka sendiri dan para anggotanya satu sama lain terikat erat secara khusus.

Yakni dengan cara pendekatan antar keluarga yang dapat saling membantu.
Tak kalah pentingnya yakni melalui aspek lingkungan, lingkungan sangat berpengaruh dalam suatu masyarakat.Bagaimana masyarakat tersebut terbentuk tergantung bagaimana lingkungan itu membentuk mereka. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan melalui lingkungan yakni salah satunya dengan pemanfaatan sumber daya alam yang ada yang dapat dikelolabersama suatu masyarakat agar dapat menekan laju penganguran. Pembentukan suatu kelompok kerja masyarakat secara bergotong royong.




ANALISIS
Setelah membuat, memahami dan membaca tentang bagaimana cara-cara penyelesaian masalah-masalah sosial kami berpendapat bahwa yang masalah sosial bukan tidak mungkin akan diselesaikan ternyata banyak cara untuk mengatasinya yankni dengan cara pendidikan, hukum, ham, keluarga dan lingkungan. Semua cara tersebut tentunya tidak ada yang lebih baik, semuanya harus dilaksanak secar continue dan selaras serasi seimbang.
Apabila hanya dilakukan degan satu cara dan tidak melakukan beberapa aspek yang lain tentunya hasilnya tidak aktan maksimal. Dan kurang efisien, sebab antara aspek satu dan aspek yang lain sangat mempengaruhi dan mendukung.
Jadi intinya tidak menutup kemungkinan bahwa semua masalah-masalah sosial akan teratasi tentunya dengan secara bertahap. Semoga Indonesia akan menjadi Negara yang semakin baik kedepannya.

KESIMPULAN
Masalah-masalah sosial di Indonesia sangat beragam ini disebabkan karena pendududk Indonesia yang beragam pula, seperti masalah kemiskinan dan penganguran, urbanisani, trsnsmigrasi, narkotika dan juga kkn serta masih banyak lagi lainnya.

SARAN
Seperti biasanya semua akan berjalan seimbang, setiap ada massalah pasti ada pula jalan keluar untuk menyelesaikannya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yakni melalui aspek pendidikan, hukum, ham, keluarga dan lingkungan.
Semuanya bertjuan demi menuntaskan masalah-masalah sosial tersebut. Dan kami juga berharap adanya berubahan demi lebih baiknya bangsa kita kedepan dengan berkurangnya bahwa dengan tuntasnya semua permasalahan sosial ini.



Sumber :  Dr. Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, Jakarta: 2003, hal. 84
  
-            Jane Cary Peck “Wanita dan Keluarga”, kansius 1999

-            Tribunnews.Com, Jakarta

-            Daliyo J B S.H pengantar  hukum Indonesia (Gramedia pustaka utama 1997 hal 57)

-            http://hobarthwilliams.wordpress.com)

-            http://nasrularul0.blogspot.com


0 komentar